Para sarjana tidak yakin apakah cerita 
banjir Alkitabiah lebih besar atau lebih kecil dari bencana-bencana yang
 pernah terjadi di abad modern, tetapi mereka berpikir bahwa pengalaman 
orang-orang di zaman kuno sangat mirip dengan yang terjadi saat ini. Banjir Nabi Nuh mungkin tidak lebih besar atau lebih kecil dari bencana tsunami?
      Seorang arkeolog bawah air telah menemukan bukti bahwa banjir besar didasarkan pada peristiwa nyata. Melalui ABC News, Robert Ballard berbicara tentang penemuan yang dilakukan di kedalaman Laut Hitam lepas pantai Turki untuk mencari jejak peradaban kuno tersembunyi di bawah air sejak zaman Nuh.
Gletser Mencair, Banjir Nuh Tenggelamkan Peradaban Laut Hitam
      Pada
 tahun 1985, Ballard menggunakan robot kapal selam yang dilengkapi 
dengan kamera remote control yang memburu kapal Titanic. Saat ini 
Ballard menggunakan teknologi robot yang lebih canggih untuk melakukan 
penelitian masa lalu, misi arkeologi kelautan yang kisah Nuh. Ballard 
mengatakan bahwa sekitar 12,000 tahun yang lalu sebagian besar dunia 
tertutup es.
![]()  | 
| The Deluge 1834 / Credit: John Martin via Wikipedia | 
      Tapi
 kemudian es mulai mencair, air dari pencairan gletser memenuhi lautan 
yang menyebabkan banjir di seluruh dunia. Menurut teori kontroversial 
yang diajukan dua ilmuwan Universitas Columbia, es pernah ada satu di 
wilayah Laut Hitam. Mereka percaya bahwa Laut Hitam pernah menjadi danau
 air tawar terisolasi dikelilingi oleh lahan pertanian, hingga banjir 
besar datang dari Laut Mediterania. Kekuatan air sekitar dua ratus kali 
lipat dari Air Terjun Niagara dan menyapu segala sesuatu didaratan.
      Mereka menggali sebuah pantai kuno sedalam empat ratus meter di bawah permukaan laut, bukti bahwa peristiwa bencana banjir Nuh
 terjadi di Laut Hitam. Penanggalan karbon pada kerang ditemukan di 
sepanjang garis pantai, Ballard mengatakan bahwa mereka telah mendirikan
 pemukiman diperkiraan terjadi sekitar 5000 SM. Beberapa ahli meyakini 
hal ini terjadi sekitar waktu ketika banjir besar Nuh tiba.
Hanya dalam beberapa saat banjir Nuh menerobos dan menenggelamkan peradaban seluas 150,000 kilometer persegi.
      Teori ini menunjukkan bahwa kisah banjir Nuh
 merupakan peristiwa traumatik yang diturunkan dari generasi ke 
generasi, dan akhirnya terinspirasi dalam kisah Alkitab. Nuh digambarkan
 dalam Alkitab sebagai seorang pria berkeluarga, seorang ayah dari tiga 
anak yang akan merayakan ulang tahun ke 600-nya.
Kisah Banjir Nuh Tergerus Legenda Mesopotamia
      Pada
 bab awal kitab Genesis, manusia hidup selama 800 tahun, 700 tahun, 900 
tahun. Angka-angka itu dianggap mistis, terkadang angka-angka yang besar
 juga memperkuat misteri teks. Beberapa rincian kisah Nabi Nuh tampaknya
 mitos, sarjana Alkitab meyakini bahwa begitu banyak kisah Nuh dan 
Bahtera terinspirasi oleh kisah-kisah banjir legendaris Mesopotamia di 
dekatnya, khususnya The Epic of Gilgamesh. Kisah-kisah kuno yang sudah 
diturunkan dari satu generasi ke generasi, abad berikutnya sebelum 
kehadiran Nuh dalam Alkitab.
Awal cerita Mesopotamia sangat mirip dengan banjir Nuh, di mana para Dewa kuno mengirimkan air bah untuk melenyapkan manusia. Ada satu orang yang mereka pilih untuk bertahan hidup, dia membangun perahu dan membawa hewan dan hidup di gunung, kemudian mereka hidup bahagia selamanya.
Para
 sarjana tidak yakin apakah banjir alkitabiah lebih besar atau lebih 
kecil dari bencana-bencana yang pernah terjadi di abad modern, tetapi 
mereka berpikir bahwa pengalaman orang-orang di zaman kuno sangat mirip 
dengan yang terjadi saat ini. Beberapa contoh kontemporer termasuk 
bencana Tsunami 2004 yang menyapu desa-desa di sepanjang pantai 11 
negara sekitar Samudera Hindia. Apakah banjir Nuh seperti kejadian 
tsunami atau bencana yang menenggelamkan seluruh dunia hanya 
dibesar-besarkan melalui legenda?
Terlepas dari apakah rincian kisah Nuh secara historis akurat, tapi cerita Nuh dan semua cerita Alkitab mengatakan kepada kita tentang keadaan manusia di dunia saat ini.
      Tim
 penelitian Ballard menemukan tumpukan tembikar kuno, dan tahun lalu 
mereka menemukan kapal dan salah satu anggota awaknya di Laut Hitam. 
Kapal karam itu mungkin berasal dari priode Klasik sekitar 500 SM. 
Bangkai kapal itu diawetkan karena Laut Hitam hampir tidak ada oksigen 
di dalamnya, hal ini memperlambat proses pembusukan tetapi bukan 
peninggalan kisah banjir Nuh.


2 komentar:
sekarang Indonesia lagi banjir Noah gan ^o^..........
tulisan di gedein agar keliatan banyak ya
Posting Komentar